A-Z Tes TOEFL Berbasis Internet

Atrasina Adlina | Inggried | Senin, 1 Agustus 2011 | 11:07 WIB
KOMPAS.com - Perkembangan teknologi mendorong adanya perubahan di segala lini. Tak terkecuali dengan mekanisme tes kemampuan bahasa Inggris. Jika Anda memiliki rencana untuk studi ke luar negeri, di negara yang menggunakan pengantar pembelajaran dengan bahasa Inggris, model tes TOEFL yang satu ini perlu diketahui: Internet Based-Test TOEFL (IBT TOEFL).

IBT TOEFL mengukur kemampuan Anda untuk menggunakan dan mengerti bahasa Inggris di tingkat universitas. Adapun, ujiannya terdiri dari Listening (menyimak/mendengarkan), Reading (membaca), Speaking (berbicara), dan Writing (menulis). Komponen struktur dari format sebelumnya, saat ini sudah dihilangkan dan diganti dengan komponen Speaking (berbicara).

Penggantian ini tentunya akan menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang selama ini lebih terbiasa menggunakan Bahasa Inggris secara pasif untuk berkomunikasi. IBT TOEFL berbeda dengan Institutional Testing Program TOEFL (ITP TOEFL). IBT TOEFL tesnya menggunakan internet. Pendaftaran serta pembayaran pun menggunakan sistem online. Karena IBT TOEFL tergolong mahal, jangan pernah sia-siakan untuk mengikuti TOEFL jenis ini.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi IBT TOEFL:

Tes Membaca (Reading)
  1. Sering-seringlah berlatih dengan membaca artikel dengan teks berbahasa Inggris.
  2. Daripada membaca seluruh kata dan kalimat, belajarlah untuk mencari kata-kata penting (scanning dan skimming) untuk mencari tahu poin utama.
  3. Pilih beberapa kata asing dalam bagian poin utama dan tebak maknanya.
  4. Pilih semua kata ganti (him, her, they, them, dan lain-lain) dalam satu bagian untuk mengidentifikasi kata benda yang mirip dengan kata ganti tersebut.
  5. Identifikasi jenis soal, seperti sebab akibat, membandingkan dan komparasi, pengklasifikasian dan lain-lain.

Tes Mendengarkan (Listening)
  1. Sering dengarkan siaran televisi atau radio untuk memperhatikan bagaimana pola intonasi ketika menyampaikan makna.
  2. Ketika tes mendengarkan, perhatikan apa yang diperdengarkan oleh pembicara. Apakah nada atau intonasi ingin menyampaikan atau memberitahu sesuatu? Apakah tingkat intonasi menggunakan bahasa formal atau santai? Apakah suara pembicara tenang atau emosional?
  3. Pikirkan apa yang pembicara harapkan. Apakah ia mau meminta maaf, mengeluh, membuat saran, marah atau lainnya.

Tes Berbicara (Speaking)
  1. Berlatih dengan menggunakan buku yang mencakup pertanyaan tentang IBT TOEFL dari awal hingga akhir.
  2. Berlatihlah dengan membaca sebuah artikel pendek lalu buatlah outline yang hanya mencakup poin-poin utama dari artikel
  3. Ketika tes, jika mendengarkan soal mengenai suatu masalah berikanlah saran untuk masalah tersebut.
  4. Kenali sikap pembicara melalui intonasi atau penekanan dan kata pilihan. Hal ini memudahkan anda memahami sudut pandang si pembicara dan mudah untuk memberikan tanggapan.

Tes Menulis (Writing)
  1. Sebelum ujian, usahakan mempraktekan satu topik esai. Pastikan menghabiskan 30 menit untuk menuliskannya dan juga merevisi esai tersebut.
  2. Ketika ujian, identifikasi satu ide utama dan beberapa poin utama untuk mendukung gagasan tersebut.
  3. Mengembangkan esai dengan menggunakan penjelasan yang tepat dan detail.
  4. Tingkatkan kosakata Anda dan belajar untuk menggunakannya secara tepat. Pelajari struktur gramatikal, konvensi ejaan, tanda baca dan tata letak.
  5. Usahakan tulisan Anda terorganisir, menampilkan suatu kesatuan pemikiran dan koheren.
  6. Gunakan kata-kata sinyal seperti “on one hand” atau “in conclusion” untuk membuat struktur yang jelas dalam respon yang Anda berikan.

Nah, yang terpenting adalah terus berusaha dan jangan menyerah jika nilai Anda masih rendah. Selamat mencoba!

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/01/11071596/A-Z.Tes.TOEFL.Berbasis.Internet (31 Maret 2012)
------------------------------

Berita lain :
  1. Menilik Perbedaan TOEFL dan IELTS
  2. Hadapi Tes TOEFL Perlu Taktik dan Strategi
  3. Yang Perlu Diketahui tentang IELTS
  4. Era Tablet Dimulai
  5. "Technopreneur" Langka di Indonesia
  6. Mikroba Untuk Antiosteoporosis
  7. Peneliti Asing Incar Lautan
  8. Tradisi Lisan Bisa Jadi Mediasi Konflik
  9. Tradisi Lisan Jadi Bahan Ajar
  10. Angklung Warisan Dunia
  11. Bahasa Asing di RSBI Tidak Efektif
  12. Tangani Lingkungan Dengan "Ecoregion"
  13. Bahasa Asing Jangan Jadi Bahasa Pengantar
  14. Harus Bangga Gunakan Bahasa Indonesia
  15. Indonesia Pusat Peradaban Dunia
  16. Vertebrata Dunia Terancam Punah
  17. Lemah Koordinasi Lembaga Riset
  18. Temulawak Dipatenkan Asing

beranda