Menilik Perbedaan TOEFL dan IELTS

Ayu Rahayu Elfitri | Lusia Kus Anna | Rabu, 28 Maret 2012 | 11:55 WIB

KOMPAS.com - Kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu syarat utama untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggris seseorang, ada beberapa tes yang bisa dijalani. Dua di antaranya adalah Test of English as a Foreign Languange (TOEFL) dan International English Language Testing System (IELTS). Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara TOEFL dan IELTS?

Beda Tujuan

TOEFL
Tujuan utama dari TOEFL adalah untuk menentukan kemampuan seseorang berbicara, membaca, memahami, dan menulis dengan cukup baik untuk mengikuti perkuliahan yang berbasis bahasa Inggris. Pertanyaan-pertanyaan, bahan bacaan, dan bahan mendengarkan, semua dirancang untuk masuk ke tingkat perguruan tinggi.

IELTS
Sementara, tujuan dari IELTS adalah untuk membuktikan Anda memiliki standar tertentu dalam bahasa Inggris. Program IELTS dirancang untuk mereka yang ingin bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri. IELTS ini diakui oleh institusi pendidikan di Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Hongkong, Irlandia, Afrika Selatan, dan sejumlah badan profesional lainnya di seluruh dunia.

Beda Struktur

IELTS
Pendaftar yang mengambil tes IELTS biasanya diminta untuk melengkapi empat modul (berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan). Setelah itu, para pendaftar akan menerima sebuah berkas atau skor yang ditampilkan pada formulir laporan IELTS. Skor tertinggi bernilai 9, ini berarti orang tersebut benar-benar kompeten di semua bidang.

Tes mendengar dan berbicara sama pada kedua versi tes akademik dan ujian umum, tetapi untuk tes membaca dan menulis tidak. Ujian IELTS memakan waktu 2 jam 45 menit. Tes mendengarkan, membaca, dan menulis harus diselesaikan pada hari yang sama. Sedangkan tes berbicara membutuhkan waktu seminggu, sebelum atau setelah tes tertulis.

TOEFL
Sistem pendftaran TOEFL, biasanya dapat diambil secara online atau secara langsung di tempat yang telah ditentukan. Bila diambil secara online, pendaftar memiliki waktu empat jam untuk menyelesaikan tes membaca, mendengar, menulis, dan berbicara. Setiap tes memiliki batas waktu sendiri. Tes secara langsung serupa strukturnya dengan tes online, tetapi memiliki lebih banyak pada ujian tes tertulisnya dibandingkan dengan tes berbahasa. Keduanya serupa, hanya formatnya yang berbeda.

Versi internet, TOEFL memiliki skor tertinggi 120 dan terendah 0. Sedangkan versi tercetak (secara langsung) berkisar antara skor 310 dan 577 dengan poin berbeda tiap bagian, tetapi tidak termasuk bagian menulis pada nilai akhir.

Beda standar

Untuk mendaftar program sarjana, universitas di dunia umumnya mensyaratkan skor TOEFL iBT 79-80 atau sama dengan skor 550 paper based TOEFL. Sedangkan untuk program pasca sarjana (S2 dan S3), skor yang dibutuhkan mencapai 110-115 atau setara dengan 600-650 skor based paper TOEFL.

Sementara itu untuk skor IELTS, dibutuhkan band scale dalam rentang 6.0 - 6.5 untuk program sarjana dan band scale 7.0 - 7.5 bagi peminat program pascasarjana.

Cara terbaik untuk memutuskan mana tes yang akan diambil adalah dengan mencari tahu tes mana yang mereka inginkan untuk melamar masuk ke perusahaan atau sekolah masing-masing.

Selamat mencoba!

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/28/1155178/Menilik.Perbedaan.TOEFL.dan.IELTS (31 maret 2012)
---------------------------------

Berita lain :
  1. Hadapi Tes TOEFL Perlu Taktik dan Strategi
  2. A-Z Tes TOEFL Berbasis Internet
  3. Yang Perlu Diketahui tentang IELTS
  4. Era Tablet Dimulai
  5. "Technopreneur" Langka di Indonesia
  6. Mikroba Untuk Antiosteoporosis
  7. Peneliti Asing Incar Lautan
  8. Tradisi Lisan Bisa Jadi Mediasi Konflik
  9. Tradisi Lisan Jadi Bahan Ajar
  10. Angklung Warisan Dunia
  11. Bahasa Asing di RSBI Tidak Efektif
  12. Tangani Lingkungan Dengan "Ecoregion"
  13. Bahasa Asing Jangan Jadi Bahasa Pengantar
  14. Harus Bangga Gunakan Bahasa Indonesia
  15. Indonesia Pusat Peradaban Dunia
  16. Vertebrata Dunia Terancam Punah
  17. Lemah Koordinasi Lembaga Riset
  18. Temulawak Dipatenkan Asing