Spesimen yang dipakai untuk identifikasi (holotype) harus menjadi salah satu koleksi yang menambah kekayaan koleksi di Museum Zoologi Bogor. Koleksi spesimen sangat berguna bagi penelitian taksonomi selanjutnya, sebagai bahan pembanding untuk menemukan spesies baru lainnya.
University of California Davis saat ini memiliki ratusan ribu spesies serangga. Lynn S Kimsey, peneliti yang terlibat dalam penemuan Megalara garuda sudah menemukan 300 spesies baru.
Sebagai perbandingan, Museum Zoologi Bogor masih belum mampu menjadi representasi keanekaragaman hayati Indonesia. Masih banyak spesies asal Indonesia yang disimpan di Eropa, bahkan Singapura.
"Spesimen itu kan milik kita. Kalau kita minta ya mereka (UC Davis) harus manut," kata Endang saat dihubungi, Rabu (4/4/2012).
Endang mengatakan bahwa LIPI akan mempelajari kasus ini. Menurutnya, mengikutsertakan nama peneliti Indonesia, jika memang terlibat riset, adalah suatu keharusan dan bagian dari etika.
Jika terbukti melanggar etika, maka LIPI akan menyurati University of California, Davis, terkait hal ini.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/04/04/13495165/Spesimen.Tawon.Garuda.Harus.Kembali.ke.Indonesia (10 April 2012)
---------------------------------------
Berita lain:
- LIPI "Kecolongan"
- Raja Tawon Bernama Garuda
- Inilah Monster "Garuda" dari Sulawesi
- Menilik Perbedaan TOEFL dan IELTS
- Hadapi Tes TOEFL Perlu Taktik dan Strategi
- A-Z Tes TOEFL Berbasis Internet
- Yang Perlu Diketahui tentang IELTS
- "Technopreneur" Langka di Indonesia
- Mikroba Untuk Antiosteoporosis
- Peneliti Asing Incar Lautan
- Tradisi Lisan Bisa Jadi Mediasi Konflik
- Tradisi Lisan Jadi Bahan Ajar
- Angklung Warisan Dunia
- Bahasa Asing di RSBI Tidak Efektif
- Tangani Lingkungan Dengan "Ecoregion"
- Bahasa Asing Jangan Jadi Bahasa Pengantar
- Harus Bangga Gunakan Bahasa Indonesia
- Indonesia Pusat Peradaban Dunia
- Vertebrata Dunia Terancam Punah
- Lemah Koordinasi Lembaga Riset
- Temulawak Dipatenkan Asing